bunga

adeii...dua tiga empat lima enam hari ni, kejiwangan saya berada di tahap maksimum. mungkin kerana hari jadi si dia semakin hampir. dan aku ingin menjadi hadiah paling berharga utk dia.haha...(comeback yg tidak diharap-harapkan). maaf ye pengunjung-pengunjung blog tersohorku ini...

aku dan bulan

Dan Adam ada disini…
dunianya teka-teki
kupandang demi pandang…
dimanakah dia…
bawalah aku keduniamu
kita sedarah bukankah
dan kutatap wajahnya semahuku…
kerana dia aku…

did she miss me?

dalam pedati parang diasah
tujukan muara menjemur tandu
malam ini ranjangmu resah
nantikan suara pengendur rindu

credit to abdullahjones

Ipi : bila pak long tahu pok long ada bakat melukis?

Saya : masa tu pak long dalam perut tok. satu hari, masuk satu berus lukisan dalam perut tok.rupanya tok tertelan berus lukisan. pak long pon ambik. tiba-tiba pak long rasa pak long ni rupanya memang terror melukis.masa tok beranakkan pak long, keluar sekali dengabn berus lukisan tu. jadi pak long ni kembar berus lukisan. jadi mesti la terror melukis.

Ipi : orang kembar ular, pak long kembar berus lukisan.hihi..pak long jual lukisan pak long berapa?

Saya : biasanya pak long jual dalam 3 juta sekeping. tapi kalau orang tu miskin, pak long jual mahal sikit, 18 juta.

Ipi : kenapa?

Saya : pak long kesian orang miskin. pada dia beli lukisan pak long, baik dia beli baju anak dia.

Ipi : baiknya pak long.

Saya : memang la.

Ipi : masa pak long duduk luar negeri dulu, pak long duduk dengan sapa?

Saya : dengan mak angkat pak long.

Ipi : nama dia sapa?

Saya : elisebeth.

Ipi : dia ada anak?

Saya : ada, charles.

Ipi : kecik ke besar?

Saya : tua pada pak long tapi charles ada anak kecik, will dan henry.

Ipi : dah tu pak long makan khinzir la masa duduk sana?

Saya : ho la, kadang goreng, kadang panggang. tapi pak long paling suka khinzir mentah. makan gitu je.

Ipi : ya allah, kenapa la Ipi dapat pak long macam ni...

sidang roh

perlu satu-satu diperhitungkan kembali
hari ini kita dewasa
tanpa Tuhan tanpa impian
kerana besok mungkin terlalu lewat
bagi kiamat yang telah ditangguhkan.
bukan aku sinis
kau jangan mengatheis
beritaku dari mereka yang lupa bagaimana untuk hidup
maka demikian perlu kata-kata
supaya maut kita jangan kerana bisu.

Kassim Ahmad
Petaling Jaya, Ogos 1960

"maka demikian perlu kata-kata..."

A.L.O.N.E

Sepi. Hanya ada tangga batu flet yang kusam. Ada air hitam berlendir dan baunya menusuk sampai ke tekak. Entah apa yang tumpah, dan dinding flet yang berwarna coklat cair pula berconteng dengan kata-kata, 'Ingat 5 sebelum 6'.

romantikarat

uruslah mudah lembar tenggala
kiat pedati hala ke lembah
haruskah lidah bongkar segala
di saat hati mula berubah...

mananya jelma keruan dinda
sedari fajar diulit sendu
asalnya cuma gurauan canda
kini bebenar digigit rindu...

renda rangka harinya dini
baldu sutera disuruh jilbab
tiada sangka jadinya begini
rindu terdera separuh azab...

haha

makan sini makan sana
rumah sini rumah sana
musim-musim raya ni
baru aku sedar...

ramai juga kawan aku ye...

vel en kever

diatas daun ada kumbang

memakan daun perlahan-lahan

setelah kenyang kumbang terbang

tinggal daun berlubang-lubang

daun berlubang tidak cantik

mata memandang hati berdetik

-ah, itu daun sudah berlubang

bekas makanan pria kumbang

itu ibarat anak gadis

tiada usaha akhir yang manis

pelihara dirimu duhai sayang

hati,hati, jangan kangkang sembarang.

suara...

Dalam ruang sunyi

aku tergantung sepi

antara ilusi dan realiti

tergagau mencari falsafah

Tatkala hujan idea mencurah lebat

aku tergamam resah

dengan kuasa si mata pena

apakah mungkin kalimah yang akan kupantul

seiring peribadi yang unggul?

agar manfaatnya terbias ke segelintir umat

Jika aku hanya berpeluk tubuh

tak kan impian menjadi nyata

lalu kupasak tekad teguh menjunam bumi

dengan landasan kebenaran

dengan sulaman keikhlasan

atas suatu hasrat dan tanggungjawab

Maka aku cuba mencari jalan pasti

dan aku tidak akan sekali- kali berpaling arah lagi

kerana selagi nyawa dikandung jasad

amanat dan tanggungjawab akan tetap terpahat

tetap kujunjung di pundak ini

demi dua amanat...

dunia dan akhirat.

hujan...

Hujan turun di malam Jumaat
anginnya berlumba mengirim nafas
resah yang menggelepar di tumit jendela
menyerbu masuk, mencampak benih mimpi.

Dalam bilik, depan cermin
tilam dan bantal berlaga, bergeseran.
Malam Jumaat menggugurkan bulunya.
Dua bayang, terkurung dalam almari
menggeliat, melepaskan nasib yang tergulung.

Benih mimpi pecah di bawah bantal
tunasnya tumbuh di atas tilam.
Dua bayang kegelian dicumbu malam
terlemas, tersangkut di jaring waktu.

Hujan turun di malam Jumaat
di atas langit, terbentang taman syurga.

malam minggu

si mabuk itu melangkah masuk dalam kegelisahan terhadap bangsanya...

melangkah mencari sesuatu untuk dimakan...

musuhnya menyusul dari belakang....

lalu si mabuk itu berkata....

fuck u..! saya orang islam....hindraf semua tada guna....! tak kenang jasa...! tak kenang budi...!

setelah membayar maggi bowl yg dibelinya...

dia mencuri sekeping coklat cadbury dari kedaiku...

"saya tak curi, tapi saya suka mencuri"

konservatif

Siang kusaksikan engkau terduduk sendiri

Dengan kostummu yang berkilau

Dan angin sedang kencang-kencang

Berhembus

Dan aku kan berada di teras rumahmu

Saat air engkau suguhkan

Dan kita bicara tentang apa saja

Siang lambat laun telah menjadi malam

Dan kini telah gelas ketiga

Jam sembilan malam aku pulang

onmyown

See all those people on the ground. Wasting time... I try to hold it all inside just for tonight. On top of the world, I'm sitting here wishing the things I've become. But something is missing. Maybe I... What do I know? And now it seems that I have found nothing at all. I wanna hear your voice out loud. "Slow it down, slow it down." Without it all, I'm choking on nothing. It's clear in my head, that I'm screaming for something. Knowing nothing is better than knowing it all on my own... Without it all, I'm choking on nothing. It's clear in my head,that I'm screaming for something. Knowing nothing is better than knowing it all on my own..!

quotient

I did planning for the years to come. By forgetting of what are my plans for the current time being. Ignoring proudly all the guilty yesterdays and keep on doing the mistakes. Collecting them as they were valuables. Living life not for some kind of meanings. What is the meaning of life today?

What i've done? What have i done?

What i did to myself, my life, my family, my people and my religion?

I am with the correct path, am i?

I'm confused with what to do? What's with this art things? Are they necessary? Should i be more sensitive about my act as a true Muslim?

Can i possibly get them together? You see, art is an entertainment. Its core is desire. Permitted art? The world says that u're gonna miss the good part of Art. What is the good part?

Centre of my thoughts,verbs, life? this figure drawings? How?

This is scary. Now that this post is full of complaints. Trying too hard to do something unnecessary, legally?

Questioning question.

Personally, i found that the experience of reading this writing is an alarm for my ownself to be a man in the mirror. This excellent story tells me more than just a story, it is a strict yet loving reminder to me for my responsibilities towards myself and the condition of my own faith to Islam.

Subhannallah...
Allah loves cannot be described in words of a man.