Selasa, November 17, 2009

Edensor

Gua seronok membaca pengembaraan seseorang. Ada juga rasa-rasa nak jadi macam tu. Edensor benar-benar mencabar keupayaan gua untuk ke sana. Yang nyata, ilmu semakin luas sumbernya jika gua mengembara.

"Lereng-lereng bukit yang tak teratur tampak seperti berjatuh-jatuhan, puncaknya seakan berguling ditelan langit sebelah barat. Bentuknya laksana pita kuning dan merah tua. Pergunungan tinggi yang tak terbentuk itu lalu terurai menjadi bukit-bukit hijau dan lembah-lembah nan luas. Di dasar lembah sungai berliku-liku di antara pepohonan. Rumah-rumah petani Edensor yang terbuat dari batu-batu yang kukuh dan berwarna kelabu bak pulau di tengah ladang yang diusahakan. Ladang itu terbentang seperti tanjung yang hijau cerah di atas lereng bukit. Di perkarangan, taman bunga mawar dan asparagus tumbuh menjadi pohon yang tinggi. Buah kamunting, buah pear, buah ceri, buah prem bergelantungan di atas tembok selatan, berebut tempat dengan bunga-bunga mawar yang tumbuh liar..."

Alangkah indahnya alam. Alangkah cantiknya bahasa.

Jangan terlalu tinggi ego pengetahuanmu. Andai dapat dikongsi bersama, berseri moleklah dunia ini. Semuanya terderas dalam aliran menuju Yang Satu. Tapi ianya jauh...jauh...jauh di dasar hatimu. Peliharalah ia sebaiknya.

Subhanallah.

Tiada ulasan: